Karya: Candra Purwanugraha
Tak ada lagi pasir berbisik…
Hanya tangis yang menjerit menahan luka.
Apalah arti darah untuk dunia… jika kekuasaan adalah juara.
Air mata hanya dijilat anjing-anjing buas.Pasir pun kembali menangis.
Tak ada lagi pasir berbisik…
Ibu tertinggal sendiri di sudut gaza
Ayah tak kembali ketika Peluru merobek hatinya.
Tapi apalah arti jika dunia adalah yatim, tak beribu.
Mati rasa… mati perdamaian…
Pasir pun kembali menangis
Sahara hanya suara dalam hati
Melodi perang masih mengalun.
Jalur gaza seakan pesta anjing-anjing lapar
Pasir tak lagi berbisik
Hanya doa menjadi suara yang sunyi.
Tapi Tuhan selalu mendengar.
… Pasir berdoa untuk Palestina….
Tak ada lagi pasir berbisik…
Hanya tangis yang menjerit menahan luka.
Apalah arti darah untuk dunia… jika kekuasaan adalah juara.
Air mata hanya dijilat anjing-anjing buas.Pasir pun kembali menangis.
Tak ada lagi pasir berbisik…
Ibu tertinggal sendiri di sudut gaza
Ayah tak kembali ketika Peluru merobek hatinya.
Tapi apalah arti jika dunia adalah yatim, tak beribu.
Mati rasa… mati perdamaian…
Pasir pun kembali menangis
Sahara hanya suara dalam hati
Melodi perang masih mengalun.
Jalur gaza seakan pesta anjing-anjing lapar
Pasir tak lagi berbisik
Hanya doa menjadi suara yang sunyi.
Tapi Tuhan selalu mendengar.
… Pasir berdoa untuk Palestina….