Seperti ombak semalam patah kan dayung.
Aku pun terapung dalam lautan sepi, -bahkan tanpa angin..
Pagi ini... Terhenti sudah langkah-langkah menjagamu..
Kini.. Saat mata kita tak sengaja terpejam..-saling sendiri.
Awan tlah jatuhkan air mata..
Angin robohkan bunga mawar..
Sang kumbang terhempas dan mati..-terkulai tanpa nafas..
Namun cinta ini kubiarkan hidup untuk mu..
Diantara bunga yang tetap mewangi..
Berjejer dan berjelaga diantara luka..
Yang berusaha kita sembunyikan..
Namun pahit dan manis beradu dalam satu..
Dan membeban ratusan kilo langkah kaki..
Kita tersadar.. Terhenyak...
Waktu telah merobek lukisan cinta terindah.
Jangan biarkan awan menangis..!
Karena putihnya akan kita rindukan..
Jangan biarkan pula mentari membakar..
Karena cahayanya akan menegaskan kemana arah kita.
Biarkan "kehilangan" masuk mengoyak hati..
Sesaat itu saja.
Tapi biarkan pula cinta ini bertahan..
Selamanya.
Walau yang bicara.-, hanya sebuah syair...