"Tanpa kamu, aku gak bisa menuliskan masa depan. tanpa kamu setiap lembar dalam diary ku tak berabjad, tanpa kamu juga aku gak bisa menuliskan 5 huruf...."
Karya: Candra Purwanugraha
1 Desember 2017
1 Desember 2017
FILOSOPI PENSIL
Malam ini tepat pukul 07;00, diluar sana hujan mulai reda. Aku kini mengoyak laci namut tak bisa kutemukan juga. lalu kubuka tas, tak ada juga. Satu kemungkinan lagi yaitu ada di meja belajar. tp emmmh tak ada juga. "Yaa tuhan dimana ini?". Basah genting semakin basah pikiran dan perasaanku.
Akupun lelah, parahnya lagi semakin tak kutemukan semakin rindu pula rasanya. aneh tapi memang inilah yang terasa. pikiranku kini melayang mengingat dan mencari. TETAP tak kutemukan.
Lama pikiranku berkelana, tiba-tiba ponselku berdering. WOOOWW ternyata yang menelpon adalah Rindi, wanita yang sangat cantik, yang baik, yang manis, yang imut, yang ayu, waaaaah pokoknya semua pujian habis buatnya. Akupun bergegas mengangkat telpon itu.
"Hallo Rin." aku mengangkat telpon dengan riang
"Hallo juga bud, lagi sibuk gak bud." jawab dan tanya Rindi
"lumayan sibuk sih rin, aku lagi nyari pensil." jawabku
"Pensil?... kok sampai sesibuk itu sih bud?." jawab rindi keheranan
"Eh jangan salah pensil ini sangat beda." jawabku senyum simpul
"Ah kamu ada ada aja, tapi btw udah ketemu belum?" tanya Rindi
"ya..ya..ya... udah tau sekarang ada dimana pensil itu, balpoin itu ada dikamu kan Rin? tanya ku malu-malu sambil senyum
"Kok di aku sih, tau juga kagak pensil nya." jawab Rindi
"Iya pensil itu ada di kamu. Buktinya tanpa kamu aku gak bisa menuliskan masa depan, tanpa kamu setiap lembar dalam diary ku tak berhurup. tanpa kamu juga tak bisa ku tulis 5 hurup C.I.N.T.A... Dan tanpa kamu juga aku tak bisa menuliskan 12 hurup, kamu tau gak 12 hurup itu apa?." tanyaku
" Hee. hee kamu tuh bisa aja, gak tau apa emang 12 huruf itu". Rindi bertaya dengan perasaan yang melayang.
"12 huruf itu, A.K.U.C.I.N.T.A.K.A.M.U". Jawabku